Peredaran Rokok Ilegal di Kalsel Merajalela, PETA: Negara Kehilangan Triliunan Rupiah!

test

Peredaran Rokok Ilegal di Kalsel Merajalela, PETA: Negara Kehilangan Triliunan Rupiah!

Rum
Minggu, 20 April 2025

 

Roko ilegal



MEDIAWARATA,NET Banjarmasin,  –  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Tanah Air (PETA) Provinsi Kalimantan Selatan  mengeluarkan  peringatan  keras  mengenai  maraknya  peredaran  rokok  ilegal  di  Kalimantan  Selatan.  Yoga  Pratama,  perwakilan  PETA,  mengatakan  bahwa  fenomena  ini  merupakan  ancaman  serius  bagi  perekonomian  dan  kesehatan  masyarakat.



 

"Kalimantan Selatan, wilayah dengan potensi ekonomi yang besar, kini sedang menghadapi permasalahan yang sangat serius, yakni tingginya peredaran rokok ilegal," tegas Yoga dalam rilis yang diterima media.

 

Menurut  Yoga,  rokok  ilegal  merupakan  rokok  yang  dalam  peredarannya  tidak  memenuhi  ketentuan  peraturan  yang  berlaku.  "Seperti  rokok  tanpa  dilekati  pita  cukai,  rokok  yang  dilekati  pita  cukai  palsu,  rokok  yang  dilekati  pita  cukai  bukan  peruntukan  dan  bukan  haknya,  dan  melakukan  produksi  serta  distribusi  tanpa  izin," paparnya.

 

Ia  menjelaskan  bahwa  cukai  merupakan  pungutan  bagi  barang-barang  eksklusif,  salah  satunya  yakni  olahan  tembakau  atau  rokok.  Cukai  berperan  penting  untuk  membatasi  konsumsi  dan  mengawasi  peredaran  rokok,  yang  memang  berpotensi  membahayakan  bagi  kesehatan  masyarakat.

 

PETA  mengungkapkan  keprihatinan  terhadap  dampak  negatif  peredaran  rokok  ilegal  yang  semakin  merajalela  dari  tahun  ke  tahun.  "Tak  hanya  produsen,  namun  konsumen  rokok  ilegal  juga  semakin  marak.  Fenomena  ini  menimbulkan  dampak  negatif  pada  pertumbuhan  ekonomi  negara,"  ujar  Yoga.

 

"Rokok-rokok  yang  telah  diproduksi  namun  tidak  dikenakan  tarif  cukai  mengakibatkan  negara  kehilangan  pendapatan  dan  penerimaan  yang  bersumber  dari  pajak,"  katanya.

 

Berdasarkan  data  yang  didapat  PETA,  total  kerugian  yang  diterima  negara  berkisar  di  angka  Rp.  16.000.000.000.000  atau  lebih,  pertahunnya.  Penerimaan  negara  yang  bersumber  dari  pajak  rokok  ini  harusnnya  dapat  dialokasikan  untuk  pembangunan  infrastruktur,  jaminan  kesehatan  kepada  masyarakat  kurang  mampu,  dan  penegakan  hukum.

 

"Oleh  karena  itu,  dengan  semakin  maraknya  peredaran  rokok  ilegal,  secara  tidak  langsung  dapat  menghambat  pertumbuhan  ekonomi  negara,"  ujar  Yoga.

 

Selain  dampak  ekonomi,  rokok  ilegal  juga  berpotensi  membahayakan  kesehatan  masyarakat.  "Rokok  ilegal  biasanya  tidak  memenuhi  standar  kualitas  dan  mengandung  bahan  berbahaya  yang  dapat  menyebabkan  berbagai  penyakit,"  jelas  Yoga.

 

Ia  menambahkan,  "Beberapa  konsumen  juga  seringkali  tidak  mengetahui  bahwa  rokok  yang  mereka  beli  adalah  ilegal  dan  menjadi  korban  dari  tindakan  para  pelaku  yang  melanggar  hukum."

 

PETA  menyebutkan  bahwa  maraknya  peredaran  rokok  ilegal  ini  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor,  antara  lain  kenaikan  harga  rokok  legal,  kebijakan  tarif  cukai  yang  belum  optimal,  dan  lemahnya  peran  aparat  penegak  hukum  dalam  memberikan  sosialisasi  kepada  masyarakat  tentang  bahaya  rokok  ilegal  dan  upaya  dalam  memberantas  peredarannya.

 

"Kami  mengajak  semua  pihak  untuk  bersama-sama  mengatasi  peredaran  rokok  ilegal  di  Kalimantan  Selatan,"  ajak  Yoga.  "Peran  serta  masyarakat,  pemerintah,  dan  aparat  penegak  hukum  sangat  diperlukan  untuk  memberantas  peredaran  rokok  ilegal  ini."

 

PETA  mengharapkan  pemerintah  daerah  dan  aparat  penegak  hukum  meningkatkan  upaya  penindakan  terhadap  peredaran  rokok  ilegal  dan  melakukan  sosialisasi  kepada  masyarakat  tentang  bahaya  dan  dampak  negatif  rokok  ilegal.


Dari https://lenterakalimantan.net

 


Related Posts